Gerakan Nasional 1.000 Startup berlanjut di kota Yogyakarta. Acara ini menjadi upaya untuk menumbuhkan ekosistem digital yang ideal dan berkelanjutan.
"Gerakan ini bukan hanya milik beberapa pihak. Namun adalah milik seluruh bangsa Indonesia," ujar Menkominfo Rudiantara.
Hal ini disampaikan Rudiantara kepada wartawan sebelum membuka acara Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital di Gedung Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Sabtu (13/8/2016).
Chief RA — demikian Rudiantara biasa disapa — menekankan pentingnya peran anak muda untuk menyukseskan Gerakan 1.000 Startup. Sehingga diharapkan para anak muda di berbagai kota untuk bergerak dan ikut berkontribusi dalam berbagai hal.
"Diharapkan seiring berjalannya gerakan ini akan mulai terbentuk ekosistem startup digital yang ideal di Indonesia," lanjutnya.
Pasalnya, jika dapat memberikan efek bola salju, inisiatif ini diyakini akan memicu lahirnya kolaborasi dari setiap stakeholder yang ada. Mulai dari pemerintah, komunitas, media, akademisi, dan pelaku bisnis.
"Dengan gerakan ini diharapkan lahir 1.000 perusahaan rintisan berbasis digital yang akan mentransformasi Indonesia menjadi negara maju dengan anak muda sebagai motor penggeraknya," tutur Rudiantara.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni UGM Dr Paripurna SH, M Hum, LLM menambahkan, UGM sangat mendukung Gerakan 1.000 Startup. Sebab gerakan yang sebelumnya sudah digeber di Jakarta dan Surabaya ini sesuai dengan yang sedang dilakukan UGM yakni Program Innovative Academy.
"Kami kerjasama dengan Kibar (Kibar Kreasi Indonesia), yang intinya kita sadar, masuk ke UGM itu sulit. Kita yakin yang masuk UGM di atas rata-rata. Tapi sentuhan enterpreneurship-nya masih kurang," kata Paripurna.
Ditambah dengan prinsip socio entrepreneur university yang dimiliki UGM, membuat program ini mendapat dukungan penuh dari pihak kampus.
Untuk ikut dalam program ini, mahasiswa harus melalui tahap seleksi dan training. Mereka diarahkan untuk bisa menghasilkan startup dan digandengkan dengan investor.
"Tidak hanya (berorientasi pada pendapatan) tapi kemandirian, keberpihakan pada bangsa. Jadi ada unsur nasionalismenya," tandasnya.
Acara di UGM ini diramaikan oleh sekitar 400 peserta dan masih masuk dalam tahap ignition. Ignition merupakan tahapan pembuka melalui seminar dengan menghadirkan narasumber handal yang sudah banyak makan asam garam di bidang teknologi, industri kreatif maupun startup.
Ignition Gerakan 1.000 Startup di UGM sendiri selain dihadiri Menkominfo Rudiantara juga tampil Yansen Kamto (Chief Executive KIbar), dan dua perwakilan pelaku startup di Yogyakarta, yaitu Afit Husni K (Co-founder & CFO Ngonoo) dan Rubby Emir (CEO Kerjabilitas) serta Rubby Emir, CEO Kerjabilitas.
Gerakan 1.000 Startup merupakan inisiatif dari Kementerian Kominfo dan Kibar. Dimana motor gerakannya menggandeng berbagai pihak di berbagai daerah.
Gerakan ini terbuka bukan hanya untuk mereka yang memiliki kompetensi pemrograman aplikasi, tetapi juga untuk semua anak muda dari berbagai keahlian, mulai dari desain, komunikasi, bisnis, ekonomi, teknik, dan lainnya.
Bagi anak muda yang mau bergabung, bisa langsung mendaftar dengan mengisi form registrasi di reg.1000startupdigital.id.
Program ini terbuka untuk yang sudah ataupun belum memiliki ide, sudah atau belum memiliki tim, maupun yang sudah memiliki produk. Namun jika ingin mendaftar dengan tim, semua anggota harus mendaftar secara individual, dan mengikuti program dari awal hingga akhir.
Sebagai salah satu syarat pendaftaran, semua peserta harus membuat sebuah video berdurasi maksimal 2 menit, yang menggambarkan masalah besar yang ingin diselesaikan, beserta ide dan solusi yang akan dibuat dengan memanfaatkan teknologi digital. Video tersebut kemudian di-upload ke YouTube dengan menyertakan hashtag #1000startupdigital.