Thursday, 15 September 2016

Lagi, Pentingnya Akselerasi E-Govt Guna Pembangunan Nasional

Sentilan Presiden Joko Widodo tentang besarnya dana mengendap pemerintah daerah (pemda) baru-baru ini, setidaknya menjadi otokritik bagi kami, para perintis sekaligus aktivis sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik (SPSE) di Indonesia.

Lagi, Pentingnya Akselerasi E-Govt Guna Pembangunan Nasional

Pengendapan, boleh jadi, salah satunya karena belum dioptimalkannya e-govt, khususnya mekanisme pengadaan barang/jasa secara sustain. Bagaimanapun, pengadaan barang/jasa berbasis teknologi informasi komunikasi (TIK) adalah sumbu utama akselerator pembangunan.

Apresiasi semua pihak atas good will lembaga berwenang, khususnya dari Lembaga Kebijakaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan umumnya semua Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik (LPSE) di semua entitas, tak boleh membuat cepat berpuas diri.

Terobosan sebagai good will tersebut memang sudah lama dilakukan -- ini menyerupai kebijakan di korporasi swasta dan multinasional -- seperti halnya kehadiran mekanisme lelang cepat serta bagian integralnya: Aplikasi Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKaP) Versi 1.0.

SIKap, dalam terminologi TIK, adalah vendor management sytem (VMS), yang memungkinkan proses tender memilih dan memilah perusahaan yang sesuai spesifikasi tanpa perlu bersusah payah menghimpun banyak calon peserta yang belum tentu selaras.

Aplikasi tersebut memungkinkan hadirnya informasi kinerja penyedia barang jasa meliputi identitas, kualifikasi, dan riwayat kinerja penyedia (Identitas Pokok, Ijin Usaha, Pajak, Akta Pendirian, Pemilik, Tenaga Ahli, dan Pengalaman).

Dengan aplikasi yang rilis pertama awal tahun lalu itu, vendor pun dibuat mudah karena hanya mengisikan data penyedia sekali saja, yang nantinya terpusat di web server. Karenanya, VMS versi LKPP ini memungkinkan mengurangi proses prakualifikasi.

Sebab, kehadiran aplikasi yang bisa diakses real time dan remote ini memungkinkan data penyedia seluruh Indonesia terpusat, memungkinkan data penyedia yang qualified (berdasarkan jenis atau kompetensi usaha), serta memudahkan proses kalkulasi vendor.

Salah satu parameter termudahnya adalah adanya menu Preferensi Undangan Lelang yang berfungsi filtering penyedia dalam menentukan undangan paket lelang yang ingin diterima. Vendor domisili kota Surabaya misalnya, dapat melakukan set preferensi undangan lelang Surabaya saja.

No comments:

Post a Comment