Wednesday, 31 August 2016

13 BTS 4G Telkomsel Kawal Jambore Nasional X

Sekitar 30 ribu peserta yang membanjiri Jambore Nasional X di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur tak perlu khawatir berebut sinyal seluler.

13 BTS 4G Telkomsel Kawal Jambore Nasional X

Pasalnya, Telkomsel telah melakukan pengamanan jaringan di acara yang berlangsung 14-21 Agustus 2016 tersebut.

Total ada 13 BTS yang diterjunkan operator yang identik dengan warna merah itu lokasi Jambore Nasional X. Dengan rincian 12 BTS eksisting yang sudah menjangkau keseluruhan area kegiatan dan menambah 1 unit BTS Combat Mobile yang juga didukung jaringan 2G, 3G hingga 4G LTE.

Vice President ICT & Network Management Area Jabotabek Jabar Telkomsel Juanita Erawati mengatakan, pihaknya menyadari pentingnya dukungan untuk kegiatan Jambore Nasional X 2016 ini karena diikuti lebih dari 30 ribu peserta yang berasal dari seluruh Indonesia dan juga beberapa perwakilan dari negara lain, seperti Malaysia, Singapura, hingga Australia.

"Oleh karena itu, kami akan menjamin aktivitas komunikasi selama acara berlangsung dapat digunakan dengan lancar dengan kualitas jaringan mobile broadband terluas, guna mendukung aktivitas bersosial media dan internetan agar bisa dinikmati dengan pengalaman yang berbeda, terlebih dengan hadirnya jaringan layanan 4G LTE Telkomsel di seluruh kawasan Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur ini," jelasnya.

Jaringan 4G LTE di acara Jambore Nasional ini juga diharapkan mendukung kampanye yang dilakukan oleh panitia yang mulai tahun ini sudah memanfaatkan internet sebagai bagian dari aktivitas keseluruhan acara, seperti melalui Instagram, Twitter, Facebook, dan YouTube dengan memperkenalkan hastag #Jamnas2016.

Sehingga diharapkan gaung Jambore Nasional X 2016 di dunia maya jauh lebih nendang dari sebelum-sebelumnya, lewat berbagai foto, video, maupun pencarian informasi terkait acara yang juga dibuka oleh Presiden Joko Widodo ini.
Presiden Joko Widodo di Jambore Nasional X.

Dukungan Telkomsel untuk gelaran Jambore Nasional X 2016 ini juga sejalan dengan salah satu fokus pasar anak usaha Telkom tersebut yaitu segmen anak muda, khususnya dalam menciptakan pengunaan layanan mobile internet yang positif dan baik agar bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya kelak.

Di area Jambore Nasional ini Telkomsel juga menjadi satu-satunya operator yang menghadirkan booth penjualan dengan penawaran sejumlah produk broadband ke para peserta.


Seperti diketahui, kawasan di sekitar Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur merupakan salah satu akses jalur transportasi yang cukup padat setiap harinya karena biasa dilalui kalangan pekerja dari wilayah Cibubur dan Bogor untuk menuju Jakarta, ditambah pada momen Jambore Nasional X 2016 ini yang diprediksi akan ada sekitar 100 bus peserta yang melintas kawasan tersebut setiap harinya.

"Telkomsel akan selalu mendukung berbagai kegiatan berskala nasional dan internasional dengan menghadirkan kualitas layanan jaringan terdepan hingga 4G LTE khususnya demi memastikan kenyamanan pelanggan berinteraksi di dunia maya melalui melalui layanan mobile broadband," lanjut Juanita.

"Tak sekadar teknologi terdepan, Telkomsel juga akan hadir dengan penawaran produk broadband yang affordable terutama untuk dinikmati segmen kalangan anak muda, seperti para Pramuka peserta Jambore Nasional X 2016 ini," pungkasnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Minggu (14/8/2016).

Thursday, 25 August 2016

30 Organisasi Jadi Korban Sauron

Pada bulan September 2015, platform anti-targeted attack milik Kaspersky Lab memberikan peringatan terhadap fitur yang tidak biasa di jaringan bisnis milik klien perusahaan.

30 Organisasi Jadi Korban Sauron

Anomali ini mengantarkan para peneliti Kaspersky Lab ke 'ProjectSauron', sebuah kelompok penjahat cyber yang disokong oleh sebuah negara dan menyerang organisasi di negara lain dengan seperangkat alat yang unik untuk setiap korbannya, sehingga membuat indikator tradisional terhadap peretasan menjadi tidak berguna. Tujuan dari serangan ini tampaknya aksi spionase cyber.

ProjectSauron sangat tertarik untuk mendapatkan akses dari komunikasi terenkripsi, memburu akses tersebut dengan menggunakan modular canggih dari platform spionase cyber yang menggabungkan seperangkat alat dan teknik yang unik.

Fitur yang tidak biasa dari taktik ProjectSauron ini adalah sengaja menghindari pola: ProjectSauron mengkustomisasi implan dan infrastruktur untuk setiap target, dan tidak pernah menggunakannya dua kali.

Cara ini, ditambah dengan beberapa rute untuk exfiltration dari data yang dicuri, seperti saluran email yang sah dan DNS, memungkinkan ProjectSauron untuk melakukan aksi spionase secara rahasia dan dalam jangka panjang di jaringan milik korban.

ProjectSauron juga memberikan kesan bahwa mereka adalah sebuah kelompok penjahat cyber tradisional yang berpengalaman dan telah mempelajari teknik-teknik dari kelompok penjahat cyber yang sangat canggih lainnya, seperti Duqu, Flame, Equation dan Regin; mengadopsi beberapa teknik yang paling inovatif sehingga meningkatkan taktik mereka agar sulit untuk ditemukan.

Lokasi dan Profil Korban

Sampai saat ini, telah diidentifikasi lebih dari 30 organisasi di Rusia, Iran dan Rwanda, yang telah menjadi korban dan kemungkinan ada beberapa korban di negara-negara yang berbahasa Italia.

"Kami percaya bahwa akan lebih banyak lagi organisasi di berbagai lokasi yang menjadi korban selanjutnya," kata Kaspersky Lab dalam keterangan resminya.

Berdasarkan analisis Kaspersky, organisasi yang menjadi target pada umumnya memiliki peran penting dalam memberikan layanan di suatu negara, di antaranya:
-. Pemerintahan
-. Militer
-. Pusat Penelitian Ilmiah
-. Operator Telekomunikasi
-. Lembaga Finansial
Analisis forensik menunjukkan bahwa ProjectSauron telah beroperasi sejak Juni 2011 dan masih terus aktif hingga 2016. Vektor infeksi awal yang digunakan oleh ProjectSauron untuk menembus jaringan korban sampai saat ini masih belum diketahui.

"Sekarang ini banyak dari aksi serangan yang ditargetkan mengandalkan peralatan yang murah serta mudah untuk didapatkan. Namun, berbeda dengan ProjectSauron, mereka merupakan salah satu dari kelompok yang bergantung pada alat-alat buatan sendiri sehingga dapat diandalkan ditambah dengan kode scripted yang disesuaikan," kata Vitaly Kamluk, Principal Security Researcher di Kaspersky Lab.

Vitaly menambahkan, penggunaan sekali pakai dari indikator unik, seperti kontrol server, kunci enkripsi dan banyak lainnya, digabung dengan pengadopsian teknik canggih dan termutakhir dari para pelaku ancaman utama lainnya menjadi sebuah aksi yang benar-benar terbilang baru.

"Satu-satunya cara untuk menghindari ancaman tersebut adalah dengan memiliki banyak lapisan keamanan di organisasi Anda, pergunakan rantai monitoring sensor bahkan terhadap anomali yang walau sekecil apapun menyimpang dari alur kerja organisasi, ditambah dengan pengetahuan mengenai ancaman dan analisis forensik untuk memburu pola bahkan ketika tampaknya tidak ada," tegasnya.

Biaya, kompleksitas, ketekunan dan tujuan akhir dari aksi ini yaitu mencuri informasi penting dan rahasia dari organisasi penting milik negara, mengindikasikan keterlibatan atau dukungan dari sebuah negara.

Pakar keamanan dari Kaspersky Lab menyarankan organisasi untuk melakukan audit menyeluruh dari jaringan TI dan end point mereka serta menerapkan langkah-langkah berikut:
Menggunakan solusi anti-targeted attack dan perlindungan endpoint terbaru atau yang sudah ada. Perlindungan end point sendiri tidaklah kuat untuk menahan serangan dari pelaku ancaman.
Memanggil para ahli keamanan jika teknologi yang Anda gunakan memberikan peringatan adanya anomali. Solusi keamanan yang paling canggih memang dapat mendeteksi serangan bahkan saat serangan tersebut sedang berlangsung, namun profesional keamanan terkadang menjadi satu-satunya yang dapat secara efektif memblokir, mengurangi dan menganalisis serangan tersebut.
Tambahkan kedua cara di atas dengan layanan pengetahuan terhadap ancaman: ini akan menginformasikan tim keamanan dari organisasi Anda tentang evolusi terbaru dalam lanskap ancaman, tren serangan dan tanda-tanda yang harus diwaspadai.
Dan terakhir, tapi bukan yang akhir, karena seringnya serangan cyber dimulai dengan spear-phishing atau pendekatan lainnya terhadap karyawan, maka pastikan bahwa karyawan Anda memahami dan mempraktekkan perilaku siber yang bertanggung jawab.

Sunday, 21 August 2016

Reaktif atau Proaktif Terhadap Serangan, Terserah Anda

Jika kita melihat sekilas, melindungi dan mempertahankan sesuatu dari serangan memiliki makna yang mirip. Memang benar secara esensi kedua hal tersebut serupa, namun dalam beberapa kasus tertentu perbedaan makna dari kedua kata tersebut terlihat jelas, terutama dalam keamanan cyber.

Reaktif atau Proaktif Terhadap Serangan, Terserah Anda

Pasalnya, yang sebenarnya terjadi adalah, mempertahankan dari serangan bermakna reaktif sedangkan melindungi bermakna proaktif.

Mengapa membahas kosa kata? Karena perbedaan mendasar ini akan berpengaruh besar ketika enterprise/organisasi menerapkannya ke dalam aplikasi, yang berujung pada data yang dapat diakses oleh aplikasi tersebut.

Melindungi dan mempertahankan aplikasi dari serangan kian krusial di lanskap keamanan cyber saat ini, karena semakin banyak penjahat yang melancarkan serangan multi-vector menggunakan dua metode serangan atau lebih dalam satu waktu.

Sebagai contoh, dalam waktu yang bersamaan seorang penjahat melancarkan serangan berbasis volumetrik atau serangan yang bertujuan untuk membanjiri jaringan, router, hingga firewall dalam sistem IT, dan juga serangan yang fokus pada aplikasi guna memberikan beban berlebih terhadap sumber daya server serta aplikasi.

Dampak dari serangan di atas akan dirasakan secara langsung oleh enterprise maupun pengguna/pelanggannya. Sebab, serangan tersebut membuat aplikasi menjadi tidak bisa diakses, berkinerja buruk, hingga lebih rentan terhadap serangan lainnya.

Hal ini menyebabkan proses kerja di dalam enterprise menjadi terhambat. Buruknya lagi, dampak tersebut juga dirasakan oleh pelanggan. Kinerja aplikasi yang buruk menyebabkan gangguan akses ke layanan, dan meningkatnya kerentanan dalam hal keamanan, hingga pada akhirnya mengganggu pengalaman serta memperburuk kepuasan pelanggan dalam mengakses layanan yang ditawarkan melalui aplikasi.

Esensi dari kedua serangan tersebut adalah menghambat dan karena itulah dinamakan serangan denial of service, membebani jaringan serta server sehingga akses ke layanan menjadi terhambat.

Didesak oleh peningkatan kecanggihan dan volume serangan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu, enterprise sebaiknya mempertahankan diri dari serangan (reaktif) namun juga melindungi diri mereka secara lebih proaktif.

Berdasarkan hasil dari laporan State of Application Delivery tahun 2016 oleh F5 Networks, yang mensurvei lebih dari 3.000 pelanggan F5 di seluruh dunia, ditemukan bahwa application service yang berhubungan dengan keamanan masih mendominasi peringkat teratas dari lima peringkat application serviceyang paling banyak diterapkan.

Namun, melihat lanskap keamanan sekarang ini, perusahaan juga perlu melihat ke awan (cloud) untuk perlindungan yang proaktif. Perlindungan berbasiscloud memiliki kelebihan dalam hal skalabilitas untuk menghalau gencaran serangan yang dilancarkan oleh penjahat cyber, dan menjauhkan mereka dari data serta aplikasi yang tersimpan baik di on-premise.

Konsep di atas menjadi penyebab munculnya layanan cloud based DDoS Protection (perlindungan), bukan DDoS Defence (pertahanan). Sejatinya, perlindungan terhadap serangan DDoS yang berbasis cloud mampu mencegah, menghalau dan bahkan mengusir penjahat agar menjauhi harta berharga enterprsie yaitu aplikasi dan data – seperti contohnya cloud-based DDoS Protection yang disediakan oleh F5.

Kembali berkaca pada lanskap keamanan cyber saat ini, enterprise sebaiknya tidak hanya berfokus untuk mempertahankan diri mereka dari serangan cyber semata, namun juga harus memiliki strategi dan solusi untuk membantu mereka melindungi diri dari serangan secara proaktif.

Terlebih lagi, sekarang ini keamanan cyber erat hubungannya dengan bisnis, dalam hal tingkat kepercayaan hingga citra di mata publik, proses bisnis secara keseluruhan dan juga keberlangsungan bisnis. Lebih baik mempertahankan dan melindungi diri dari serangan cyber.

Samsung Gear S3 Meluncur 1 September

 Panggung smartwatch di pertengahan tahun bukan cuma milik Asus. Samsung kemungkinan besar juga unjuk gigi dengan merilis jam tangan pintar Galaxy Gear S3 di ajang IFA 2016 Berlin.

Samsung Gear S3 Meluncur 1 September

Perkiraan tersebut didasarkan oleh beredarnya undangan bertajuk Samsung Press Conference at IFA 2016 yang tampak logo menyerupai dua buah jarum jam yang diletakkan di bagian tengah, seperti dikutip detikINET dari Ubergizmo, Minggu (14/8/2016).

Kabar mengenai peluncuran Gear S3 ini memang sudah terkuak cukup lama. Kabarnya, Gear S3 akan memiliki desain yang sama dengan generasi sebelumnya yakni lingkaran dengan bezel yang dapat diputar.

Selain itu, muncul rumor yang mengatakan bila Gear S3 ini akan hadir dalam tiga varian, yakni Gear S3 Classic, Gear S3 Frontier, dan Gear S3 Explorer.

Seperti namanya, Gear S3 Classic akan mengusung desain tradisional. Sementara untuk dua lainnya belum diketahui pasti seperti apa.
Undangan Samsung di IFA 2016.

Prediksi peluncuran Gear S3 ini juga didasari dengan pola yang sama ketika Gear S2 dulu dirilis. Di mana vendor asal Korea Selatan ini merilis Gear S2 tak lama setelah Note 5 diluncurkan.

Samsung memang belum memberikan pernyataan resmi terkait Gear S3. Dan sepertinya kita memang harus menunggu hingga IFA 2016 Berlin dimulai pada awal September mendatang. (mag/ash)

iPhone 7 Plus Menggoda dengan 'Busana' Hitam

 Bungkamnya Apple justru membuat internet kian gencar mengumbar bocoran iPhone generasi terbaru. Kali ini yang menarik perhatian adalah iPhone 7 Plus.

iPhone 7 Plus Menggoda dengan Busana Hitam

Hal ini setelah munculnya sejumlah foto yang memperlihatkan lekuk bodi perangkat yang diyakini sebagai iPhone 7 Plus itu dengan balutan cover hitam.

'Busana' yang mendadani perangkat dengan bentang layar 5,5 inch ini tampak begitu elegan. Justru lebih membuatnya lebih premium ketimbang dengan warna-warna terang.

Bocoran yang didapat dari situs KKJ.cn ini juga mengungkap hadirnya dual kamera yang berdampingan dengan flash di bagian punggung pojok atas 'iPhone 7 Plus' tersebut.

Hal lain yang juga terungkap adalah adalah absennya colokan audio 3,5 mm di bagian bawah yang letaknya bersebelahan dengan speaker.

Informasi ini sesuai bocoran yang menyebut bahwa iPhone 7 terpaksa mengorbankan port audio 3,5 mm demi mengejar desain yang lebih seksi. Selanjutnya fungsi audio 3,5 mm akan digantikan oleh port lightning yang jadi multifungsi, yakni untuk transfer data, charging, dan output video.


Apple sendiri santer disebutkan bakal merilis iPhone 7 dan iPhone 7 Plus pada 7 September 2016. Selain ponsel, Apple dikabarkan turut merilis pembaruan iPad dan Apple Watch di acara tersebut.

Sebelumnya, bocoran iPhone 7 sudah tampil dengan kelir warna emas. Foto tersebut diposting oleh situs asal Ceko, LetemSvetem. Mereka mengunggah lima foto resolusi tinggi ponsel yang diduga adalah iPhone 7 dan 7 Plus.

Secara tampilan tidak jauh berbeda dengan bocoran yang selama ini beredar. Garis antena ditempatkan pada bagian tepi atas dan bawah ponsel. Ukuran kamera iPhone 7 terlihat lebih besar dari generasi sebelumnya.

Juara Dunia Dota 2 Kantongi Rp 119 Miliar!

Pertandingan The International DotA 2 2016 (TI6) di Seattle, Amerika Serikat, berakhir meriah dengan kemenangan tim Wings Gaming. Atas kesuksesannya, tim eSport asal China ini berhak membawa pulang hadiah senilai USD 9,1 juta atau sekitar Rp 119 miliar (USD 1 = Rp 13.136).

Juara Dunia Dota 2 Kantongi Rp 119 Miliar!

Wings Gaming keluar sebagai juara setelah berhasil mengalahkan tim asal Amerika Utara, Digital Chaos (DC) dengan skor 3-1. Pertandingan antara Wings Gaming melawan DC di partai final menjadi sebuah kejutan yang tak terduga.

Pasalnya Wings Gaming sempat mengalahkan DC di pertandingan hari pertama dengan skor 2-1. Akibat kekalahan itu, DC sempat tersungkur dan masuk ke dalam peringkat bawah atau lower bracket.

Namun, dengan segala kegigihan anggotanya, tim yang digawangi Roman 'Resolut1on' Fominok, Aliwi 'w33' Omar, David 'Moo' Hull, Martin 'Saksa' Sazdov, dan Rasmus 'MiSeRy' Filipsen ini akhirnya bangkit dan berhasil mengejar ketinggalan hingga mampu berhadapan dengan Wings Gaming di partai final.

Sebelum melaju ke partai final, DC sempat berhadapan dengan juara tahun lalu, Evil Geniuses. Dengan permainan yang bagus, DC membabat Evil Geniuses dengan skor 2-1.

Dikutip detikINET dari Mashable, Senin (15/8/2016), kepercayaan diri kembali diraih oleh DC ketika sukses menumbangkan Wings Gaming di ronde pertama pertandingan final. Namun kekalahan rupanya tidak membuat mental Wings Gaming menciut.

Tim yang beranggotakan Chu 'Shadow' Zeyu, Zhou 'bLink' Yang, Zhang 'Faith_bian' Ruida, Zhang 'Innocence' Yiping, dan Li 'iceice' Peng ini justru bangkit dan balik menghabisi DC di sisa ronde. Meski harus puas keluar sebagai runner up, DC nyatanya membawa pulang hadiah yang juga tak kalah besar, yakni USD 3,4 juta atau sekitar Rp 44,5 miliar.

Total hadiah yang disediakan oleh Valve selaku penyelenggara untuk turnamen tahun ini disebut-sebut yang terbesar sepanjang sejarah turnamen e-sport, yakni sebesar USD 20,7 juta atau sekitar Rp 271,3 miliar. Meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah USD 18 juta atau setara Rp 236 miliar.